Sunday, March 27, 2016

[SPOILER] Mengunjungi Adegan Tawanan Dari Film Batman vs Superman











Sebelumnya saya sudah mengatakan bahwa Batman vs Superman adalah film Batman terburuk. Yang belum saya lakukan adalah membahas salah satu adegan yang mengganggu saya saat menontonnya tetapi sering dipuji sebagai bukti Ben Affleck adalah Batman terbaik, yakni adegan penuh laga dan pertarungan membebaskan seorang tawanan.

Mari kita singkirkan moralitas Batman di sini mengingat Batman tak bermoral di film ini, dan ini bukan sekedar masalah 'membunuh'. Mari kita terimalah kenyataan tersebut dan melepaskannya dari faktor kritikan. Batman tetap harus punya satu karakter lagi, cerdas bin pintar. Ini faktor yang ada dari zaman Batman 60an, Burton, Schumache, dan tentu saja Nolan. Tentu saja, kadar kecerdasan berbeda-beda di setiap tafsirnya tetapi tidak bisa disangkal, dalam mitologinya, Batman adalah sosok cerdas.

Batman di versi Snyder adalah sosok dungu dan ini bisa dilihat dari strateginya membebaskan tawanan. Dalam adegan-adegan dan dialog-dialog sebelumnya hingga menjelang aksi tersebut, kita sudah mendapatkan fakta:
1. Batman punya pesawat (sebut saja Batwing...atau Batplane? Atau The Bat? Apapun lah);
2. Batman punya tali grappling gun yang cukup kuat dan bisa bergerak cepat dengan itu;
3. Batman punya kemampuan menyusup yang bagus;
4. Batwing eh Batplane punya fitur thermal-imaging yang bisa mendeteksi panas tubuh, sehingga bisa berfungsi mendeteksi orang di balik dinding.


Setelah menghancurkan mobil-mobil bersenapan otomatis di luar gedung, Batman siap siaga di luar gendung dan loncat ke lantai dua. Sementara itu, setelah mendengar keributan, para kriminal di lantai 3 mengacungkan senjata ke pintu-pintu yang mengarah ke lift dan tangga. Tak disangka, ternyata Batman menghancurkan lantai 3 dari tengah, keluar di antara mereka, menghancurkan senapan-senapan mereka, lalu dengan berbagai teknik 'membunuh' termasuk melempari para kriminal ini dengan peti kayu. Jika harus adil, ada juga yang tewas karena granat yang gagal dilemparnya sendiri. Ada juga kriminal yang sudah pingsan masih dipukuli pelipisnya.




Sementara itu, di dalam ruangan tempat tawanan, yang kebetulan berada di dekat jendela, dua kriminal yakni Anatoli 'KGB Beast' Knyazev dan temannya berjaga. Temannya mengacungkan senjata ke pintu sementara Anatoli mengacungkan senjata penyembur apinya ke tawanan. Tiba-tiba dinding rusak dan Batman muncul, melumpuhkan kawan Anatoli dan merebut kendali senapannya lalu mengarahkannya ke Anatoli. Anatoli mengancam membakar tawanan dan Batman berkata "Aku mempercayaimu" lalu menembak tanki gas senjata Anatoli yang membuatnya meledak dan di saat yang bersamaan Batman langsung melindungi tawanan dari ledakan.

Keren?
Iya.
Cerdas?
Tidak.
Sebaliknya. Sangat bodoh dan tidak efisien.

Cukup dengan gambar Thermal Imaging yang cukup rinci, seharusnya Batman sudah bisa memperkirakan di mana posisi tawanan saat itu. Apalagi ternyata tawanan berada di dekat jendela, yang seharusnya sudah cukup untuk meraihnya dengan singkat. Yang dilakukan Batman versi Snyder adalah berpelesir ria sambil menggebuki penjahat satu-satu seakan-akan setiap kali melihat nyawa melayang, otaknya mendapatkan kadar dopamine yang menggairahkan. Selain itu, memukuli pelipis penjahat yang sebenarnya sudah pingsan sudah cukup sebagai bukti bahwa Batman versi Snyder ini tidak efisien.

Sebagian dari adegan ini tampaknya terinspirasi dari dua adegan terpisah di komik The Dark Knight Returns yakni adegan penangkapan perampok Bank dan adegan penculikan anak. Dan dalam dua adegan ini, Batman menggunakan kemampuan menyusupnya sebaik mungkin. Ia menghindari pertempuran panjang dan terbuka. Berbeda dengan versi Snyder yang tiba-tiba berada di ruang terbuka tanpa tujuan dan menyakiti satu persatu.

Batman versi Snyder adalah Batman yang emang ingin mukulin orang, tidak memakai otak!

0 comments: